Sabtu, 03 Oktober 2009

,

Bualan Seputar Perubahan Iklim

Pembahasan mengenai global warming dan perubahan iklim hingga saat ini masih menjadi agenda penting bagi politisi di dunia. Baru-baru ini pertemuan G20 di Pitsburg tak luput dari pembahasan seputar topic ini. Namun yang menjadi pertanyaan mengapa perubahan iklim dan energi menduduki puncak perdebatan politik dalam 3 tahun terakhir? Apakah ini menunjukkan bahwa politisi barat mempunyai ketulusan terhadap kemanusiaan, etika atau lingkungan dan menjadikannya sebagai perhatian utama?

 
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola cuaca yang berlangsung puluhan tahun atau jutaan tahun. Namun dalam opini umum saat ini terutama terkait dengan kebijakan lingkungan, perubahan iklim telah didefinisikan sebagai peningkatan suhu rata-rata dari permukaan bumi - atau dikenal sebagai pemanasan global. Hal ini disebabkan oleh terjebaknya radiasi inframerah yang memasuki bumi dari matahari oleh gas-gas penyerap energi yang dikenal sebagai gas rumah kaca (ada di dalam atmosfer bumi). Hal ini mencegah radiasi keluar dari atmosfer Bumi dan kemudian dipantulkan kembali ke permukaan bumi sehingga menyebabkan suhu rata-rata permukaan bumi meningkat, yang juga disebut 'pemanasan global'.
Perubahan iklim akibat aktivitas manusia?
Baru-baru ini, pakar klimatologi terkemuka mengemukakan bahwa pemanasan global disebabkan oleh aktivitas manusia. IPCC dalam laporannya tahun 2007 menyimpulkan bahwa tingkat peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (terutama karbon dioksida (CO2), Metana (CH4), Nitrous Oxide (N2O) dan CFC) yang dihasilkan dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan. Walhasil, dengan anggapan tersebut Negara G-20 sepakat untuk menghapus subsidi BBM.



Logika sederhana
Perubahan iklim diakibatkan karena aktivitas manusia? Benarkah?
AlGore dalam film Inconvinient Truth akan menjawabnya bahwa perubahan iklim memang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Namun, bagaimana jika pertanyaan tersebut kita balik, misalnya menjadi: “Bisakah manusia merubah iklim?” atau mungkin “bisakah kita merubah iklim tropis di Indonesia menjadi iklim subtropis?”
Kira2 Apakah yang bisa dijawab AlGore?
Nah menurut anda benarkah perubahan iklim global ini akibat tangan manusia ? Kalau iya maka suatu saat nanti manusia akan mampu mengatur iklim di bumi atau bahkan planet lain.
Kalau memang manusia tidak bakalan mampu melakukannya, mengapa manusia disalahin dalam perubahan iklim (global warming) ?
Pemanasan Global: Sebuah Siklus Alami
Bagi Anda yang menekuni bidang Palaentologi atau bidang keilmuan lainnya seperti halnya Philogenetik (bidang yg pernah didalami penulis) pernah mendengar ‘siklus milankovic’. Siklus tersebut menjelaskan bahwasannya suhu bumi selama jutaan tahun mengalami kenaikan maupun penurunan, dan hal itu terjadi secara berulang. Pendinginan global (global cooling) yang ditandai dengan Zaman es tidak hanya terjadi sekali pada 10 ribu tahun lalu (awal Holocene), akan tetapi zaman es juga pernah terjadi pada zaman sebelumnya dan juga akan terjadi di masa mendatang.

Demikian halnya pemanasan global, ini juga merupakan salah satu siklus yang bergantian. Siklus ini diakibatkan karena berubahnya poros rotasi bumi. Jadi sebenarnya rotasi bumi seperti halnya gasing, porosnya selalu bergeser mengikuti pola tertentu. Goyangan poros ini dapat pula menyebabkan terjadinya siklus glasiasi. Lihat http://www.climatedata.info/Forcing/Forcing/milankovitchcycles.html

Dari teori ini, maka dapat dikatakan bahwa pemanasan global saat ini merupakan bagian dari siklus alami, dan bukanlah akibat aktivitas manusia.





Penggundulan Hutan dan Konsumsi BBM
Penggundulan hutan dan konsumsi BBM sering dituding sebagai penyebab utama dalam pemanasan global. Benarkah demikian?

Benarkah penggundulan hutan merupakan penyebab utama meningkatnya emisi gas CO2 dan mengakibatkan pemanasan global?
Jika kita lihat planet bumi kita ini dari antariksa, maka kita melihat sebuah planet biru. Yups, bumi sebagian besar terdiri dari lautan hanya sepertiganya berupa daratan. Semua mahluk hidup di bumi melakukan respirasi, tidak hanya di daratan namun juga di laut. Dalam proses tersebut semua membutuhkan oksigen dan mengeluarkan CO2. Selama ini opini umum yang berkembang bahwasannya hutan adalah paru-paru dunia, dan hutanlah penghasil oksigen bagi planet ini. Jika kita perhatikan, sanggupkah hutan (yang hidup di daratan) menyuplai semua kebutuhan oksigen di planet bumi ini (laut dan darat)? Dan sanggupkah hutan menyerap CO2 yang dikeluarkan dari respirasi oleh seluruh mahluk hidup di planet ini?
Bagi Anda yang mempunyai bidang keilmuan perikanan ataupun ekologi, maka anda bisa mengatakan opini tersebut sebagai bualan semata. Eugene Odum dalam bukunya dasar-dasar ekologi (bacaan wajib bagi mahasiswa FPIK IPB) menyebutkan bahwa 80% oksigen di bumi ini berasal dari laut yang dihasilkan oleh fitoplankton. Demikian halnya CO2 , sebagian besar diserap oleh lautan. Disamping itu, dilihat dari produktivitasnya maka hutan tropis, nilai produktivitasnya sangat jauh dibanding dengan tumbuhan air mencuat (termasuk padi). Artinya, pengaruh penggundulan hutan terhadap pemanasan global sangatlah kecil. Kebakaran hutan seluas 10 juta hektar pada 1997-1998 hanya setara dengan 13% total emisi karbon dunia yang dihasilkan dari bahan bakar fosil per tahunnya. Dari sini, telah nampak bahwasannya opini penggundulan hutan sebagai penyebab pemanasan global tak lain karena kepentingan politik dan bisnis semata.
Sebenarnya pemanasan ini sudah berulang kali terjadi pada jaman sejarah sejak tahun NOL. Namun yang cukup menarik (baca menghawatirkan ! ) adalah pemanasan yang terjadi sejak sepuluh tahun terakhir ini sudah melampaui pemanasan pada jaman Medieval (seribu tahun yang lalu). Ya, Pada Jaman Medieval telah terjadi pemanasan global juga.
Coba dipikir sejenak “Apakah benar pemanasan itu selalu dikaitkan dengan ‘Carbon emission’ akibat ulah manusia ?, sudahkan ada pembakaran besar-besaran oleh manusia pada kala itu ?”

Demi kemanusiaan?
Jika memang perubahan iklim merupakan suatu hal alami yang tidak dapat dicegah oleh manusia, lantas kenapa 3 tahun belakangan ini negara2 barat begitu sibuknya mengangkat topik ini?



Akan sangat naif jika mengajak para politisi yang selama beberapa dekade telah melanggar protokol, konvensi dan perjanjian demi keuntungan industri dan keuntungan dirinya sendiri akan tiba-tiba berubah pada suatu hari menjadi politisi yang ramah lingkungan. Selain itu dalam sifat kapitalisme dan ekonomi kapitalis adalah bekerja untuk keuntungan dengan semangat persaingan yang menganut Teori Darwin 'survival of the fittest' untuk negara dan ekonomi global. Jika protokol Kyoto adalah tujuan segala sesuatu, hal itu akan jelas bagi orang awam yang tidak menyadari bahwa negara-negara seperti Amerika Serikat lebih suka menggunakan cara melimpahkan tanggung jawab ke orang lain. Sebenarnya, bahwa perdebatan dan perhatian terhadap pemanasan global lebih berkaitan dengan pembangunan energi dan tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi seperti India dan Cina dan tidak terlalu terkait dengan green issue” yang sebenarnya.

Pada tahun 2004, AS tercatat sebagai pencemar terbesar dunia, mengeluarkan sekitar 22% CO2. Sejak 2008, Cina telah dinilai pencemar terbesar di dunia (AS menduduki peringkat kedua). Namun, seperempat dari emisi Cina adalah akibat langsung dari produksi barang yang diekspor ke negara-negara maju (terutama AS). AS masih terus menyalahkan India dan Cina karena pembangunannya terlalu cepat. Oleh karena itu apa yang mendorong berbagai negara untuk mengadakan pertemuan terkait isu-isu lingkungan seperti itu sebenarnya lebih karena motif mengamankan kepentingan nasional mereka ketimbang motif etika atau kemanusiaan.

Penutup
Perubahan iklim merupakan suatu gejala alam, yang merupakan kuasa Allah SWT yang Maha Kuasa, manusia tak bisa mencegahnya. Manusia tidak akan mati karena kenaikan suhu 3-5 derajat. Untuk itu, yang perlu kita lakukan adalah beradaptasi terhadap perubahan iklim tersebut, misalnya beradaptasi terhadap meningkatnya wabah malaria (kenaikan suhu menyebabkan jumlah nyamuk semakin banyak), dan sebagainya. []


Free Website Hosting

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus